PROLOG

SELAMAT KEPADA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA,
atas kemenangannya menjadi Runner-Up dalam program Akselerasi Startup Mahasiswa 2019 Se-Indonesia yang diselenggarakan Kemendikbud, dengan startup pendidikannya bernama Supersquad Academy.

Sebagai salah satu dari tim Supersquad Academy, saya turut merasakan euforia atas kemenangan gemilang yang telah mengharumkan nama UNESA. UNESA menjadi satu-satunya kampus yang mewakili Surabaya, kota dengan segudang pergerakan, juga mewakili Jawa Timur, tanah kelahiran para aktivis pemuda, untuk mengikuti ajang perlombaan Akselerasi Startup Mahasiswa se-Indonesia. UNESA menjadi satu-satunya kampus yang mewakili Surabaya dan Jawa Timur karena telah menyisihkan 2 kampus dari Surabaya lainnya, yakni Universitas Airlangga (UNAIR) dengan Startup Webinar Kedokterannya bernama “Kognisio”, dan PENS dengan Startup bimbel private onlinenya.

Namun, tidak banyak yang tahu berbagai ‘drama’ dibalik kemenangan UNESA. Salah satunya adalah, Supersquad Academy didirikan oleh mahasiswa dari kampus yang telah disisihkan oleh UNESA sendiri, yakni Universitas Airlangga.

Perasaan “berdosa” karena telah menyisihkan almamater tercinta sendiri di ajang perlombaan yang bergengsi menghantui saya beberapa hari ini. Bagaimana tidak, tujuh semester saya belum memberikan suatu hal berharga untuk almamater, namun kali ini justru saya mengorbankan almamater tercinta untuk melambungkan almamater lain.

Bagi beberapa orang, tentu saya melakukan suatu kebodohan. Namun, izinkan saya menceritakan kepada Anda, mahasiswa-mahasiswi UNAIR dan UNESA, dan mahasiswa lainnya yang selalu optimis terhadap masa depan Indonesia, tentang perjuangan, pengorbanan, dan berbagai kejadian mengejutkan lainnya yang tak bisa dipisahkan dari kemenangan Supersquad Academy bersama UNESA, agar kita lebih menghayati akan pentingnya berkontribusi dengan ketulusan hati.